Pentingnya nilai-nilai disiplin, etika, penghormatan kepada pahlawan, dan penggunaan teknologi secara bijak.
Sijunjung, 22 September 2025 – SMK Negeri 2 Sijunjung menggelar upacara bendera pada hari Senin, 22 September 2025, di lapangan sekolah dengan khidmat. Upacara ini dihadiri oleh seluruh siswa, guru, dan staf sekolah, dengan Pembina Upacara Bapak Koramil Komaruddin yang menyampaikan amanat penuh makna.
Dalam sambutannya, Bapak Komaruddin menekankan pentingnya nilai-nilai disiplin, etika, penghormatan kepada pahlawan, dan penggunaan teknologi secara bijak. Beliau memulai dengan mengingatkan bahwa upacara bendera bukan sekadar rutinitas, melainkan wujud nyata cinta tanah air, penghormatan kepada pahlawan, dan latihan kedisiplinan.
Disiplin sebagai Kunci Keberhasilan
“Disiplin adalah kunci keberhasilan. Bangsa ini merdeka karena para pahlawan berjuang dengan disiplin, teratur, dan penuh kesungguhan,” ujar Bapak Komaruddin. Ia mengajak siswa untuk menerapkan disiplin dalam kehidupan sehari-hari, seperti datang tepat waktu, mematuhi tata tertib sekolah, dan menyelesaikan tugas dengan sungguh-sungguh. Menurutnya, disiplin dalam hal kecil akan membentuk karakter yang siap mengemban tanggung jawab besar di masa depan.
Etika sebagai Landasan Karakter Mulia
Pembina upacara juga menyoroti pentingnya etika. “Ilmu setinggi apapun akan kehilangan makna tanpa etika yang mulia,” tegasnya. Siswa diajak untuk menjaga tutur kata, sopan santun, serta sikap hormat kepada guru, orang tua, dan teman. Etika yang baik, lanjutnya, adalah cerminan keluhuran budi seperti yang dimiliki para pahlawan.
Menghargai Perjuangan Pahlawan
Bapak Komaruddin mengingatkan siswa untuk menghargai perjuangan pahlawan yang telah mengorbankan jiwa dan raga demi kemerdekaan. “Kemerdekaan yang kalian nikmati hari ini adalah hasil jerih payah mereka. Hargai dengan belajar sungguh-sungguh, menjaga persatuan, dan berbuat baik bagi sesama,” pesannya.
Pemanfaatan Teknologi AI secara Bijak
Di era modern, Bapak Komaruddin juga menyinggung peran teknologi, khususnya Artificial Intelligence (AI). Ia mendorong siswa untuk memanfaatkan AI sebagai alat bantu dalam belajar dan mengembangkan keterampilan, namun dengan bijak. “Jangan biarkan teknologi membuat kita malas berpikir atau hanya menyalin tanpa memahami. Jadikan AI sebagai alat bantu, bukan pengganti usaha dan kreativitas,” tuturnya.
Upacara ini diakhiri dengan doa bersama, mengenang jasa para pahlawan dan memohon kekuatan untuk menjadi generasi yang cerdas, berkarakter, dan mampu melanjutkan perjuangan bangsa. Semangat yang disampaikan Bapak Komaruddin diharapkan menjadi motivasi bagi seluruh siswa SMK Negeri 2 Sijunjung untuk terus berprestasi dengan landasan disiplin, etika, dan cinta tanah air.